JABAR - Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah Cendekia Muda Muslim Indonesia (DPW CMMI) Provinsi NTB, Yorman DG menyentil keras kinerja Dr. Zulkiflimansyah atau yang sering di sapa Bang Zul soal angka kemiskinan di Provinsi NTB yang dinilai kembali meroket belakangan ini.
Tercatat angka kememiskin di NTB perseptember tahun 2022 kemarin mengalami kenaikan sebesar 12, 8 ribu atau 0, 14 persen. Untuk mendorong peningkatan kesejatraan dan kesehatan masyarakat perlu dilakukan pemanfatan program bantuan keluarga harapan (PKH).
Namun pemanfatan bantuan program PKH sendiri sering tidak tepat sasaran. Seharusnya Program bantuan PKH harus menyasar di sektor pelayanan kesehatan maupun sektor pendidikan.
Jika saja program bantuan PKH menyasar disektor palayanan kesehatan maupun pendidikan maka kualitas hidup masyarakat akan sedikit terjamin.
"Alih-alih NTB keluar dari angka kemiskinan justru pada kenyataannya tidak ada perubahan yang signifikan posisi Provinsi NTB dalam Indeks Pembangunan Masusia (IPM) masih stagnan di nomor 29 dari 34 provinsi di seluruh indonesia hal ini menunjukkan bahwa gubernur NTB nilai telah gagal membawa Provinsi NTB keluar dari angka kemiskinan", Ujar Ketua DPW CMMI NTB kepada Jabar.Indonesiasatu.co.id Grup, di Depok, Pada Senin ( 30/01/23).
Stetmen ini juga diperkuat oleh data BPS Provinsi NTB yang mencatat indeks pembangunan manusia di NTB hanya 68, 65 masih sangat jauh dibawah standar IPM nasional yang mencapai 72, 29.
Lanjutnya, Di tambah lagi dengan kasus stunting di NTB yang meningkat begitu drastis mencapai angka 84 ribu kasus, hal ini menambah masuknya NTB kedalam 12 daerah yang harus melakukan percepatan penanganan stunting dan ditengah melonjaknya kasus stunting pak gubernur NTB malah mengitruksikan penanganan stunting di cabut.
" Inilah yang menjadi dasar Ketua Umum DPW CMMI Provinsi NTB, Yorman DG merasa selama Zul - Rohmi memimpin NTB masih terdapat ketimpangan, pengangguran, kemiskinan, hingga ketidakmerataan akses pembangunan di beberapa wilayah NTB, "Pungkasnya.***